3.08.2009

Gadis Penebar Salam

Tanpa perlu saya sebutkan namanya pun gadis itu telah menarik perhatian banyak orang di kampus kami. “Abang! Assalamualaikum!” Kalimat-kalimat itu yang hampir selalu ia ucapkan ketika bertemu dengan saya. Kadang-kadang ditambah dengan bonus seulas senyum dan lambaian tangan. Terlihat sederhana namun ucapan tersebut sebenarnya luar biasa. Salam-salam tersebut telah membuat saya mengingatnya sebagai gadis penebar salam.

Saya tidak tahu apakah ia ikhlas atau tidak dalam menebarkan salam-salam tersebut. Hanya Allah yang tahu isi hatinya. Namun saya asumsikan saja bahwa ucapannya itu berasal dari hatinya yang ikhlas. Karena saya sering merasa senang jika bertemu dengannya dan disapa dengan ramah seperti itu. Mungkin teori yang pernah saya dengar benar, ucapan yang tulus dari hati akan membekas di hati orang lain.

Saya tidak seramah gadis penebar salam. Saya sering malas untuk menyapa, apalagi memberikan salam. Senyum kadang dibuat-buat. Kalaupun memberikan salam, sekedarnya saja. Asal ucap sambil beranjak pergi. Entahlah, apakah yang seperti itu akan membekas di hati? Bukannya mendatangkan kebaikan, ucapan-ucapan saya malah kadang merugikan lawan bicara saya. Semoga saya bisa memperbaikinya.

Entah berapa banyak keselamatan yang telah ditebarkan oleh gadis penebar salam. Entah berapa banyak bahaya yang terelakkan akibat ucapan salam yang keluar dari bibirnya. Dan entah berapa banyak kebaikan telah kembali lagi pada dirinya. Bukankah segala kebaikan akan kembali kepada orang yang mendoakannya? Dan bukankah pengucap salam mendapatkan kebaikan yang jauh lebih besar daripada kebaikan yang diterima oleh si penjawab salam?

Gadis itu istimewa. Saya suka dia. Dan saya rasa, apabila anda mengenalnya, anda pun akan suka padanya. Semoga keselamatan, rahmat, berkah, dan ampunan Allah tercurah deras untuknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar